FIMedia l15/04/06I, Wah, mading-mading di gedung kampus terlihat fresh beberapa hari ini. Dipenuhi brosur-brosur menarik dengan berbagai kegiatan dari berbagai organisasi-organisasi mahasiswa. Tapi ada suatu hal yang sedikit mengganjal di pikiran saya, yaitu disetiap brousur itu terdapat tulisan Dies Natalis. Kata yang belum pernah saya baca sebelumnya. Karena rasa malu kalau tidak tau arti dari tulisan tersebut. Dengan terpaksa, membuka laptop dan bertanya langsung ke Prof. Google, mumpung masih bisa menikmati fasilitas Wifi gratis di kampus. Dalam Wikipedia, Dies Natalis adalah suatu peringatan atas hari lahir yang di dalam sejumlah besar budaya dianggap sebagai peristiwa penting yang menandai awal perjalanan kehidupan, referensinya dari : http://lppm.unpad.ac.id/archives/321. Jadi teringat, bahwa sebentar lagi Universitas ini akan melewati masa berdirinya selama SDKD (sedekade). |
SDKD merupakan waktu panjang bagi suatu instansi. Karena banyak hal yang telah dikerjakan untuk mempertahankan berdirinya dan memperkembangkan instansi dalam melaksanakan visi. Apapun yang terjadi, instansi harus tetap berusaha memberikan peran dan kontribusi dalam memecahkan masalah yang ada.
Visi bagi sebuah instansi, ibarat suatu acuan untuk diikuti dalam perjalan instansi. Perkembangan diarahkan dengan visi tersebut, selain agar tujuan instansi dapat tercapai tapi juga memiliki ciri khas tersendiri.
Sedangkan Unggul Membangun Peradaban, merupakan visi di kampus kita ini yang berkaitan dengan kehidupan banyak manusia. Dengan memberikan peran dan pengaruh terhadap perkembangan peradaban yang lebih baik di masa yang akan datang, sebagai mahasiswa dan alumni ataupun dosen-dosen. Siapapun itu dan berapapun usianya, tetap memberikan peran.
Memiliki umur yang panjang tak harus hidup dengan waktu yang lama. Tapi hidup sebentar dapat memiliki umur yang panjang dengan memberikan kontribusi dan meninggalkan hal-hal yang selalu diingat oleh manusia lain.
Banyak anak-anak SMA dan SMP telah memberikan karya berupa penemuan-penemuan alat sederhana hingga canggih. Contohnya, baru-baru ini Microaerobic Fermentation Under Microgravity, karya dari anak SMA Unggul Del Sumatera Utara yang diterbangkan ke luar angkasa. Selain itu juga ada SIBODEC (Stick of Borax Detector) dari SMAN 3 Semarang, Detektor Telur Busuk dari SMA Taruna Magelang dan lain-lainnya.
Dengan usia yang lebih muda dibandingkan mahasiswa, mereka telah memberikan kontribusi dan manfaat bagi banyak manusia. Mereka pun diingat oleh masyarakat luas karena telah meninggalkan prestasi. Hal ini harus disadari oleh kita sebagai mahasiswa. Kitalah yang harus lebih banyak memikirkan permasalahan umat manusia, dan lebih mendalam untuk memaknai kehidupan. Karena ini merupakan tuntutan zaman dan suatu keimanan seseorang.
Karena setiap kita seharusnya pernah mendengar hadits Rasulullah “Barang siapa bangun di pagi hari, namun tidak terpikirkan problem umatku, dia bukan bagian dari umatku”. Setiap orang yang diberi kapasitas lebih oleh Allah SWT, tentu diharapkan memiliki tanggungjawab yang lebih besar kepada umat. Kita yang diberikan kesempatan berkuliah, tentu banyak amanah yang dibebani kepada kita.
Disinilah kita harus mengambil peran dan tanggungjawab terhadap masyarakat sebagai pembangun peradaban. Kita yang harus menginspirasi, dan sejak dini mengambil alih tanggungjawab memimpin masyarakat menghadapi masa-masa yang berat.
Bila kita para mahasiswa lebih mementingkan diri sendri dan tak mau memikirkan permasalahan masyarakat, maka kita yang sebagai penerus para pemimpin akan menjadi lemah dan akhirnya rusak. Kala pemimpin rusak, maka masyarakat pun akan rusak.
Sebaliknya, jika para intelektual lebih mencintai Allah SWT dan ikut andil dalam memecahkan masalah umat, tidak takut menderita, maka para pemimpin pun akan menjadi kuat, menjadi besar hatinya, dan berusaha menjauhi kerusakan. Jika ada pemimpin-pemimpin yang seperti ini, maka masyarakat pun dapat mengarah kearah peradaban yang lebih baik, karena ada teladan yang bisa dipercaya. Peradaban yang unggul akan bisa dibangkitkan, dan bisa diajak bergerak menuju kemuliaan tugas sejarahnya !
Sebagaimana sebuah pekerjaan raksasa, ini tidak bisa dilaksanakan kecuali dengan secara bersama-sama di sebuah jejaring (network). Kita perlu saling mengisi, saling memperkuat dan saling mengoreksi.
SDKD kampus ini telah kita jalani, inilah saatnya mahasiswa UBB paham dengan fungsinya untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dan menyatukan Visi dan Misi hidupnya. Visi hidupnya adalah senantiasa menjadi hamba Allah SWT yang terbaik dan menghadirkan ke dunia karya-karya terbaik, serta menjadi rahmat seluruh alam. Menyadari bahwa kita memiliki tanggungjawab untuk mengingatkan manusia, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar serta membuktikan keimanan kepada Allah SWT.
Visi bagi sebuah instansi, ibarat suatu acuan untuk diikuti dalam perjalan instansi. Perkembangan diarahkan dengan visi tersebut, selain agar tujuan instansi dapat tercapai tapi juga memiliki ciri khas tersendiri.
Sedangkan Unggul Membangun Peradaban, merupakan visi di kampus kita ini yang berkaitan dengan kehidupan banyak manusia. Dengan memberikan peran dan pengaruh terhadap perkembangan peradaban yang lebih baik di masa yang akan datang, sebagai mahasiswa dan alumni ataupun dosen-dosen. Siapapun itu dan berapapun usianya, tetap memberikan peran.
Memiliki umur yang panjang tak harus hidup dengan waktu yang lama. Tapi hidup sebentar dapat memiliki umur yang panjang dengan memberikan kontribusi dan meninggalkan hal-hal yang selalu diingat oleh manusia lain.
Banyak anak-anak SMA dan SMP telah memberikan karya berupa penemuan-penemuan alat sederhana hingga canggih. Contohnya, baru-baru ini Microaerobic Fermentation Under Microgravity, karya dari anak SMA Unggul Del Sumatera Utara yang diterbangkan ke luar angkasa. Selain itu juga ada SIBODEC (Stick of Borax Detector) dari SMAN 3 Semarang, Detektor Telur Busuk dari SMA Taruna Magelang dan lain-lainnya.
Dengan usia yang lebih muda dibandingkan mahasiswa, mereka telah memberikan kontribusi dan manfaat bagi banyak manusia. Mereka pun diingat oleh masyarakat luas karena telah meninggalkan prestasi. Hal ini harus disadari oleh kita sebagai mahasiswa. Kitalah yang harus lebih banyak memikirkan permasalahan umat manusia, dan lebih mendalam untuk memaknai kehidupan. Karena ini merupakan tuntutan zaman dan suatu keimanan seseorang.
Karena setiap kita seharusnya pernah mendengar hadits Rasulullah “Barang siapa bangun di pagi hari, namun tidak terpikirkan problem umatku, dia bukan bagian dari umatku”. Setiap orang yang diberi kapasitas lebih oleh Allah SWT, tentu diharapkan memiliki tanggungjawab yang lebih besar kepada umat. Kita yang diberikan kesempatan berkuliah, tentu banyak amanah yang dibebani kepada kita.
Disinilah kita harus mengambil peran dan tanggungjawab terhadap masyarakat sebagai pembangun peradaban. Kita yang harus menginspirasi, dan sejak dini mengambil alih tanggungjawab memimpin masyarakat menghadapi masa-masa yang berat.
Bila kita para mahasiswa lebih mementingkan diri sendri dan tak mau memikirkan permasalahan masyarakat, maka kita yang sebagai penerus para pemimpin akan menjadi lemah dan akhirnya rusak. Kala pemimpin rusak, maka masyarakat pun akan rusak.
Sebaliknya, jika para intelektual lebih mencintai Allah SWT dan ikut andil dalam memecahkan masalah umat, tidak takut menderita, maka para pemimpin pun akan menjadi kuat, menjadi besar hatinya, dan berusaha menjauhi kerusakan. Jika ada pemimpin-pemimpin yang seperti ini, maka masyarakat pun dapat mengarah kearah peradaban yang lebih baik, karena ada teladan yang bisa dipercaya. Peradaban yang unggul akan bisa dibangkitkan, dan bisa diajak bergerak menuju kemuliaan tugas sejarahnya !
Sebagaimana sebuah pekerjaan raksasa, ini tidak bisa dilaksanakan kecuali dengan secara bersama-sama di sebuah jejaring (network). Kita perlu saling mengisi, saling memperkuat dan saling mengoreksi.
SDKD kampus ini telah kita jalani, inilah saatnya mahasiswa UBB paham dengan fungsinya untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dan menyatukan Visi dan Misi hidupnya. Visi hidupnya adalah senantiasa menjadi hamba Allah SWT yang terbaik dan menghadirkan ke dunia karya-karya terbaik, serta menjadi rahmat seluruh alam. Menyadari bahwa kita memiliki tanggungjawab untuk mengingatkan manusia, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar serta membuktikan keimanan kepada Allah SWT.